BUNGO - Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo (YPMMB) melalui Universitas Muara Bungo gelar Seminar Nasional. Dilaksanakan pada Senin ( 06/03/23 ) bertempat di ballroom hotel semagi Bungo acara tersebut berlangsung sukses.
Seminar Nasional kali ini bertemakan " Pemetaan potensi strategis ketahanan pangan dusun menuju kemandirian pangan rumah tangga ".
Tampak hadir dalam acara tersebut wakil bupati Bungo Safrudin Dwi Apriyanto, komisi V DPR RI H. Bakhrie, Rektor Universitas Muara Bungo Supriyono, Wakil Rektor II Eryasi Daryati, dan Wakil Rektor III, Khairun A Roni, kepala Dinas Ketapang, Kepala Dinas Disperindag, seluruh Datuk Rio sekabupaten Bungo, pelaku UMKM, dan tamu undangan lainnya.
Baca juga:
Bupati Merangin Teken MoU dengan UT
|
Kegiatan merupakan kolaborasi antara pemerintah kabupaten Bungo yaitu Ketahan Pangan, Badan Pemberdayaan Masyarakat Daerah, Dinas Peternakan dan Perikanan, Dinas Pertanian dan 141 Desa/Dusun di tujuh belas Kecamatan, komisi V DPR RI, dengan yayasan Universitas Muara Bungo.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh wakil bupati Syafruddin Dwi Apriyanto.
Dalam sambutannya wakil bupati Bungo menyampaikan, Seminar Nasional ini diharapkan memberi dasar pemikiran dan kebijakan tentang konsep ketahanan pangan nasional yang berbasis sumber daya lokal yang selaras.
" Dengan diadakannya seminar nasional pemetaan potensi strategis ketahanan pangan dusun menuju kemandirian pangan rumah tangga, memberikan kebijakan tentang ketahanan pangan terhadap masyarakat dan selaras dengan sumber daya lokal yang ada ", Katanya.
Supriyono, menganggap pelaksanaan kegiatan tersebut semata-mata merupakan niat baik untuk membahas topik untuk kepentingan masyarakat Bungo. Ia menyampaikan ucapan terimakasih keberbagai pihak mewakili keluarga besar UMB khususnya anggota H. Bakrie, Wakil Bupati, DPRD Bungo, Sekda dan Ketua Yayasan.
"Saya mengucapkan terimakasih kepada ketua Yayasan. Beliau inilah yang memiliki ide besar, lalu pihak Universitas Muara Bungo menangkap ide besar itu. Hingga pada akhirnya seminar ini bisa dilaksanakan" Ungkapnya.
Kerja keras panitia dalam waktu singkat dan padat juga ia apresiasi dengan lugas. Dipimpin oleh Mulia Jaya selaku ketua panitia, seminar yang diselenggarakan tersebut berhasil terlaksana dengan lancar
Supriyono yang aktif sebagai dosen peternakan itu juga memaparkan secara singkat awal dari gagasan Andriansyah membentuk seminar ketahanan pangan ini merupakan bagian dari perjalanan putera pendiri Universitas Muara Bungo sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dahulunya.
Dari seminar nasional ini Supriyono menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian UMB kepada masyarakat dusun, terhadap Rio, agar pengelolaan dana desa sesuai dengan aturan. Kepedulian UMB ini senantiasa agar datuk Rio tidak ada tersandung kasus hukum akibat kesalahan pengelolaan dana desa kelak.
Selain bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, kegiatan tersebut menjadi pengabdian bagi insan akademis kepada masyarakat.
"Universitas Muara Bungo memiliki Sumber Daya Manusia sangat lengkap yang dapat membantu program di dusun-dusun. Bahkan pendamping desa terbaik nasional adalah alumni UMB". Jelas Supriyono.
Salah satu pemateri dari pendamping desa pada seminar nasional tersebut diketahui merupakan salah satu pendamping desa berprestasi terbaik nasional. Acep Sopandi, pendamping desa kecamatan Pelepat Ilir menjadi salah satu contoh bahwa UMB memiliki tenaga ahli pendampingan dan pembimbing untuk membangun sumber daya manusia di dusun.
Beragamnya bidang keilmuan di masing-masing Fakultas dan Program studi menjadi modal besar membantu instrumen pemerintahan daerah dalam menjalankan program pembangunan dusun. Sejalan dengan pernyataan ketua yayasan, Universitas Muara Bungo siap hadir sebagai mitra dan pihak ketiga. Seperti telah tertuang di Peraturan Menteri tentang pendampingan desa bahkan Peraturan tentang guru dan dosen, pihak perguruan tinggi dapat menjadi pendamping untuk membangun SDM pemerintahan dusun dalam rangka agar terealisasikannya program-program pemerintah pusat.
"Kami selaku yayasan, tugas kami mengawasi rektorat. Tugas kami adalah mendorong pengabdian dari kampus kepada masyarakat", Ungkap Andriansyah pada sambutannya.
Proses diskusi yang panjang antara Yayasan dengan pihak rektor dan panitia selama ini untuk menghubungkan dengan pihak pemangku kebijakan di DPR RI, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan hingga Pemerintah dusun untuk menyatukan persepsi. Bagi ketua yayasan yang menguasai seni photografi ini, unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang tak terputus untuk membantu pemerintahan desa.
"Dari pertemuan ini, semoga UMB menjadi tempat berdialog, tempat untuk membantu pemerintah desa. Dan juga membantu pemerintah Kabupaten Bungo mencapai tujuan dan cita-citanya. Kita hanya menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi, kita sama-sama berpikir, kita sama-sama bertindak. Jangan sampai kita diam saja melihat kondisi dan keadaan saat ini, agar kita bisa menjadi lebih baik lagi". Jelasnya.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh para Narasumber, ditengah - tengah acara diselipkan nuansa kearifan lokal khas dusun Rantau Pandan krinok Rantau Pandan dan penyerahan sertifikat kepada pertisipan penyelenggara seminar. (Dya)